
7 Fakta Sejarah Indonesia yang Jarang Diketahui Orang.
7 Fakta Sejarah Indonesia yang Jarang Diketahui Orang – Ketika kita berbicara tentang sejarah Indonesia, biasanya yang terlintas di benak adalah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, perjuangan para pahlawan, dan masa penjajahan Belanda. Namun, di balik cerita-cerita besar itu, terdapat banyak fakta sejarah Indonesia yang jarang diketahui, bahkan terlupakan. Berikut adalah 7 Fakta Sejarah Indonesia yang Jarang Diketahui Ogran yang bisa membuka cakrawala baru tentang perjalanan bangsa kita.
7 Fakta Sejarah Indonesia yang Jarang Diketahui Orang

1. Indonesia Pernah Punya Kerajaan Maritim Terbesar di Dunia
Majapahit memang dikenal luas, tetapi tak banyak yang tahu bahwa Kerajaan Sriwijaya, yang berdiri jauh sebelumnya, adalah kekuatan maritim terbesar di Asia Tenggara bahkan hingga Tiongkok Selatan. Berbasis di Palembang, Sriwijaya menguasai jalur perdagangan laut dan menjadi pusat pembelajaran agama Buddha.
Yang menarik, Sriwijaya tak hanya berdagang, tetapi juga membangun diplomasi internasional. Catatan dari Tiongkok dan India menyebutkan utusan Sriwijaya sering berkunjung untuk menjalin hubungan.
2. Proklamasi Kemerdekaan Hampir Ditunda karena Kekacauan Logistik
Meski akhirnya dibacakan oleh Soekarno dan Hatta pada 17 Agustus 1945, proklamasi kemerdekaan Indonesia sebenarnya sempat mengalami hambatan teknis. Salah satunya adalah mesin ketik yang digunakan untuk menulis naskah proklamasi dipinjam dari kantor berita Domei (sekarang Antara), milik seorang wartawan bernama Sayuti Melik. Bahkan, kertas yang digunakan hanyalah secarik kertas biasa, bukan dokumen resmi.
Lebih aneh lagi, tak ada bendera Merah Putih yang siap pakai saat itu. Istri Laksamana Maeda menjahitnya malam sebelumnya dari kain seprai!
3. Ada “Kerajaan Yahudi” Kecil di Sulawesi
Fakta mengejutkan lain datang dari Sulawesi Utara, tepatnya di Minahasa. Di masa kolonial, ada komunitas kecil yang menganut kepercayaan Yahudi dan membentuk struktur seperti komunitas religius dengan pemimpin spiritual. Meskipun tak membentuk kerajaan resmi dalam arti pemerintahan, kelompok ini dikenal memiliki ritual dan aturan khas Yahudi.
Hingga kini, sisa-sisa komunitas ini masih ada dan menjadi bagian dari mozaik keragaman agama di Indonesia.
4. Bendera Indonesia Sempat Hampir Dilarang oleh Sekutu
Setelah proklamasi, bendera merah-putih mulai dikibarkan di berbagai tempat. Namun, pasukan Sekutu yang datang pasca-Perang Dunia II tidak mengakui kedaulatan Indonesia dan menyuruh rakyat menurunkan bendera.
Paling dikenal adalah insiden Hotel Yamato (Surabaya), ketika pemuda Indonesia merobek warna biru dari bendera Belanda hingga hanya menyisakan merah dan putih, menjadikannya simbol perlawanan atas dominasi asing.
5. Pernah Ada “Perang” Melawan Tikus di Masa VOC
Di abad ke-18, Batavia mengalami serangan tikus dalam jumlah masif. Tikus-tikus ini membawa wabah dan menyebabkan kematian massal akibat penyakit pes. VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) lalu mengadakan kampanye besar-besaran untuk membasmi tikus, dengan memberi hadiah uang bagi setiap ekor yang berhasil ditangkap.
Namun, kebijakan ini justru disalahgunakan. Beberapa orang mulai membiakkan tikus secara diam-diam demi mengklaim hadiah dari pemerintah VOC!
6. Kartini Bukan Satu-satunya Pelopor Emansipasi Wanita
RA Kartini memang dikenal luas berkat surat-suratnya yang menyuarakan hak perempuan. Namun, di Sumatera Barat ada Rohana Kudus, seorang jurnalis perempuan pertama di Indonesia yang mendirikan surat kabar “Soenting Melajoe” tahun 1912, jauh sebelum wanita lain mendapat akses media.
Rohana juga aktif mendirikan sekolah untuk perempuan Minangkabau, menentang pernikahan paksa, dan mendorong pendidikan tinggi bagi wanita.
7. Naskah Kuno Nusantara Lebih Banyak Disimpan di Luar Negeri
Ironis tapi nyata, banyak naskah kuno peninggalan kerajaan-kerajaan Nusantara disimpan di luar negeri, khususnya di Belanda dan Inggris. Contohnya adalah Negarakertagama (kitab sejarah Majapahit) yang tersimpan di Leiden, Belanda.
Begitu juga dengan naskah kuno dari Kesultanan Aceh, Bugis, hingga Bali yang banyak berada di museum-museum Eropa, akibat kolonisasi dan ekspedisi arkeologi yang memindahkan koleksi budaya secara sistematis.
Penutup
Sejarah Indonesia penuh dengan kisah yang kaya, kompleks, dan penuh warna. Fakta sejarah Indonesia yang jarang diketahui ini menunjukkan bahwa banyak bagian dari masa lalu kita masih tersembunyi atau belum banyak dibicarakan.
Memahami sejarah secara lebih menyeluruh tidak hanya membuat kita lebih bangga sebagai bangsa, tapi juga membuka perspektif baru dalam melihat identitas dan perjuangan kita sebagai negara. Jadi, mari terus gali dan pelajari sejarah Indonesia dari berbagai sumber, bukan hanya dari buku teks sekolah.